RESPON INTERNSIONAL TERHADAP KEMEREKAAN INDONESIA
Kemudian, pada tanggal 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan perjanjian persahabatan antara Indonesia dengan Mesir. Pihak Indonesia diwakilkan oleh Haji Agus Salim, A.R. Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi. Sedangkan pihak Mesir diwakilkan oleh Mahmud Fahmi Nokrashi. Setelah itu, baru deh Indonesia mendirikkan kedaulatan besar RI di Mesir.
Secara geografis, Indonesia sangat berdekatan dengan Australia, hal itulah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya adalah peristiwa “Black Armada” yang terjadi pada 24 September 1945. Pada saat itu terjadi boikot besar-besaran terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sidney, Melbourne, dan Fremantle yang membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Kejadian tersebut didukung oleh Partai Buruh Australia yang pada saat itu menguasai pemerintahan Australia. Lalu apa akibat dari peristiwa Black Armada? Akibatnya sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Selain itu para pekerja di pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda dan memasang spanduk bertuliskan “hands off Indonesia”.
PBB
1 Agustus 1947 PBB meminta kedua belah pihak melakukan gencatan senjata dan menyelesaikan perundingan. PBB juga sempat membentuk KTN atau Komisi Tiga Negara. namun, KTN dianggap gagal lalu Belanda membentun UNCI untuk menggantikkan KTN yang dianggap gagal demi terlaksananya Perundingan Roem Royen. Kemudian Indonesia menjadi anggota PBB ke-60 pada 28 September 1950
NETHERLANDS
Akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia nih guys! Tapi sesuai tanggal kemerdekaan kita 17 Agustus 1945 bukan 27 Desember 1949. Pengakuan ini baru dilakukan 16 Agustus 2005, sehari sebelum peringatan 60 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh Menlu Belanda Bernard Rudolf Botdalam pidato resminya di Gedung Deplu. Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menlu Hassan Wirajuda. Keesokan harinya, Bot juga menghadiri Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta. Langkah Bot ini mendobrak tabu dan merupakan yang pertama kali dalam sejarah.
Pada 4September 2008, juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorangPerdana Mentri Belanda, Jan Peter Balkenende, menghadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI. Balkenende menghadiri resepsi diplomatik HUT Kemerdekaan RI ke-63 yang digelar oleh KBRI Belanda di Den Haag. Kehadirannya didampingi oleh para menteri utama Kabinaet Balkenende IV, antara lain Menteri Luar Negeri Maxime Jarques Marcel Verhagen, Menteri Hukum Ernst Hirch Ballin, Menteri Pertahanan Eimert Van Middlekop, dan para pejabat tinggi kementerian luar negeri, parlemen, serta para mantan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.
SEMOGA MEMBANTU!!!
KALO KURANG PUAS CARI ARTIKEL LAIN BIAR BANYAK LITERASI YA BROU:)
GOOD LUCK!!<3